Mobile VCT HIV di wilayah kerja KKP Kelas II Kupang
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kupang
Ringkasan
Prioritas nasional masih tertuju pada pengendalian penyakit menular HIV/AIDS, hal ini menjadi dasar Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kupang untuk melakukan kegiatan pemeriksaan skrining test HIV klinik bergerak tahun 2023 di 6 Wilayah Kerja KKP Kelas II Kupang yang tidak memiliki tenaga medis untuk penemuan kasus HIV terhadap populasi berisiko pada ABK/Kru, masyarakat pelabuhan, lintas sektor dengan target skrining sebanyak 100 orang dan dari hasil pemeriksaan ditemukan 1 hasil pemeriksaan reaktif di wilayah kerja Bandara Tambolaka.
Tujuan SDGs
- Tujuan 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Latar Belakang
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) merupakan salah satu tiang penyangga dalam pelayanan kesehatan dasar dalam lingkup masyarakat Pelabuhan / Bandara / Pos Lintas Batas Darat (PLBD). Sehubungan dengan hal tersebut, Wilker KKP sebagai gerbang masuk lalu lintas barang dan orang merupakan salah satu titik krusial dalam penyebaran penyakit yang berpotensial menular. Merujuk pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI tahun 2019 – 2024 untuk Program Pencegahan Penyakit Menular (PML) prioritas masih tertuju pada pengendalian penyakit HIV/AIDS.
Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak semata-mata langsung terkena syndrom AIDS, tetapi pada waktu pasien tertular HIV, hal tersebut berkemungkinan besar berkembang menjadi AIDS. Masyarakat awam dapat tertular HIV dari orang yang terinfeksi HIV dengan hasil tes HIV non reaktif dan tidak kelihatan sakit. Virus yang terkandung dalam darah, cairan, vagina, air mani seseorang yang terinfeksi HIV sudah dapat menularkan ke orang lain.
Berdasarkan sumber data dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur per Agustus 2020 lima besar Kumulatif dan Sebaran Kasus HIV dan AIDS dari yang paling tinggi jumlah kasus HIV/AIDS adalah: Kota Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Dari data yang ada pada tahun 2011 pula ditemukan sebanyak 10 kasus HIV /AIDS dengan profesi pelaut.
Lokasi Pelaksanaan
Bandar Udara Tambolaka dan Pelabuhan Waikelo, Sumba Barat Daya
Bulan Pelaksanaan
Agustus
Tahun Pelaksanaan
2023
Aspek Inklusi
- Perempuan Sebagai Kepala Keluarga
- Penyandang Disabilitas
- HIV/AIDS
- Lanjut Usia
- Minoritas
- Kesetaraan Gender
Proses/Tahapan Pelaksanaan
a. Melakukan adsos kepada otoritas Bandar udara, pelabuhandan PLBDN untuk upaya pengendalian HIV-AIDS
b. Konseling dan Penemuan penderita
c. Pengobatan/upaya kuratif, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), Rumah Sakit Rujukan setempat dan lintas sektor terkait.
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan
e. Promosi kesehatan tentang HIV-AIDS dan PHBS serta pelayanan klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT).
Aktor yang Terlibat
- Pemerintah Kabupaten/Kota
- Pemerintah Desa/Kelurahan
Hasil & Dampak
- tercapainya penguatan jaringan kerja antara KKP Kelas II Kupang dengan Tim VCT RSUD/Puskesmas/Pustu
- tercapainya peningkatan pengawasan populasi beresiko dan screening kasus HIV/AIDS di Wilayah Kerja KKP Kelas II Kupang, dengan mengetahui gambaran Perilaku masyarakat pelabuhan, pengetahuan masyarakat pelabuhan, dan Status HIV/PML masyarakat pelabuhan.
- Ditemukan hasil pemeriksaan reaktif pada 1 orang sasaran
Rekomendasi & Pembelajaran
Dengan adanya kegiatan mobile VCT ini maka semakin banyak masyarakat mengetahui status HIV dan mendapatkan pengobatan ARV lebih awal maka hal ini dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemi HIV sehingga Indonesia dapat mencapai “3 Nol” yaitu (1) tidak ada infeksi baru HIV, (2) tidak ada yang menyebabkan AIDS dan (3) ) tidak ada stigma dan Diskriminasi untuk mencapai Eliminasi HIV pada 2030.
Sumber Informasi
Substansi Kesehatan Lintas Wilayah, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kupang
Kontak Sumber Pengetahuan
08113874131
Potensi & Kebutuhan Kerjasama
• Perlu adanya pemantapan koordinasi dan sistem pelaporan Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan Tim VCT RSUD/Puskesmas/Pustu guna mencapai ending AIDS pada tahun 2030.